Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

I. Sistem Peredaran Darah/ transportasi
  • Sistem transportasi adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
  • Sistem predaran darah manusia berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
  • Sistem peredaran darah berfungsi untuk :
  1. mensuplai oksigen dan sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan tubuh
  2. membawa gas sisa berupa karbon dioksida ke paru-paru
  3. mengembalikan zat sisa metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan
  4. menjaga suhu tubuh
  5. mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel tubuh
  • Sistem peredaran darah manusia melibatkan darah (alat transportasi utama), jantung dan pembuluh darah (alat peredaran darah)


A. Darah (alat transportasi utama)
  • Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi
  • Darah berfungsi :
  1. mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-jaringan dan paru-paru.
  2. mengangkut bahan lainnya ke seluruh tubuh yaitu molekul-molekul makanan (seperti gula, asam amino) limbah metabolisme (seperti urea), ion-ion dari macam-macam garam (seperti Na+, Ca++,Cl–, HCO3–), dan hormon-hormon.
  3. mengedarkan panas dalam tubuh.
  4. berperan aktif dalam memerangi bibit penyakit.
  • Darah yang terdapat di dalam tubuh kira-kira 8% dari bobot tubuh. Jadi, seorang laki-laki dengan bobot badan 70 kg mempunyai volume darah kira-kira 5,4 liter, 55 % plasma darah dan 45% sel-sel darah.
  • Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk padatan dan plasma darah yang berbentuk cairan.
  • Jika darah disentrifugasi, maka darah akan terbagi menjadi beberapa bagian.
  • Bagian paling bawah adalah sel-sel darah merah, lapisan di atasnya adalah lapisan berwarna kuning yang berisi sel-sel darah putih. Sedangkan, lapisan paling atas adalah plasma darah.

 a. Sel-sel darah
  • Sel-sel darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah.
  • Sel-sel darah ini cukup besar sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa.

1) Sel darah merah (eritrosit)
  • Sel darah merah mempunyai jumlah terbanyak.
  • Pada wanita normal mempunyai kira-kira 4,5 juta sel darah merah dalam setiap mm³ darah.
  • Pada laki-laki normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm³. 
  • Jumlah sel darah merah juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat seseorang hidup dan kesehatan seseorang.
  • Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf dengan diameter 7,5 μm, ketebalan 2 μm, dan tidak berinti sel.
  • Bentuk bikonkaf ini mempercepat pertukaran gas-gas antara sel-sel dan plasma darah. 
  • Sel darah merah dibentuk dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belakang.
  • Eritrosit memiliki pigmen respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan mengikat oksigen sehingga membentuk oksihemoglobin (HbO2).

  • Jangka hidup sel-sel darah merah kira-kira 120 hari.
  •  Sel-sel darah merah yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari hemoglobin digunakan kembali. 
  • Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah menjadi pigmen empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.
 2) Sel darah putih (leukosit)
  •  Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak tetap.
  •  Fungsi umum dari sel darah putih adalah melindungi tubuh dari infeksi. 
  • Umur leukosit dalam sistem peredaran darah adalah 12 - 13 hari.
  •  Berdasarkan granula yang dikandung sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan menjadi sel darah putih bergranula (granulosit) dan sel darah putih yang tidak bergranula (agranulosit).

  • Leukosit yang bergranula, contohnya eusinofil (2 - 4 %), basofil (0,5 - 1 %), dan neutrofil (60 - 70 %). 
  • Sedangkan, leukosit yang tidak bergranula, contohnya limfosit (20 - 25 %) dan monosit (3 - 8 %). 
  • Neutrofil bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi. sebuah sel netrofil mampu memfagosit 5-20 bakteri, dan neutrofil aktif sekitar 6-10 jam, setelah itu mati
  • Basofil bersifat fagosit serta melepaskan heparin dan histamin ke dalam darah. Heparin merupakan senyawa mukopolisakarida yang banyak terdapat di hati dan paru, yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.Sedangkan histamin merupakan senyawa yang dilepaskan sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai. Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan membentuk sel mast.
  • Eosinofil bersifat fagosit dengan daya fagisotosis yang lemah, tetapi dapat mendetoksifikasi toksin penyebab radang.Jumlah eusinofil akan meningkat jika tubuh mengidap cacing-cacing parasit.
  • Monosit, sel ini dapat membesar dan bersifat fagosit menjadi makrofag, yang menjadi fagosit utama, paling efektif dan berumur panjang
  • Sedangkan, limfosit berperan dalam pembentukan antibodi.
  • Semua sel-sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa.
  • Jumlah sel darah putih di dalam tubuh kira-kira 5.000-10.000 sel setiap mm³ darah.
  • Jika terjadi infeksi, jumlah leukosit di dalam tubuh bisa meningkat mencapai 30.000. Jumlah leukosit yang melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni.
  • Sedangkan, jumlah leukosit yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis. 
  • Contoh keadaan jumlah leukosit menjadi lebih besar dari normal adalah leukimia atau kanker darah.
  • Leukosit yang sangat banyak ini mengakibatkan fagositosis terhadap sel darah merah oleh sel darah putih.
 3) Keping-keping darah (trombosit)
  • Keping-keping darah adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar (megakariosit) dalam sum-sum tulang.
  • Trombosit berbentuk seperti cakeram atau lonjong dan berukuran 2 μm. Keping-keping darah mempunyai umur hanya 8 - 10 hari. 
  • Secara normal dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-keping darah.
  • Trombosit memiliki peranan dalam pembekuan darah. Perhatikan skema pembekuan darah di bawah ini: 

ket. skema :
  • jika jaringan tubuh terluka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase
  • enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium (Ca)
  • Protrombin merupakan senyawa yang dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K
  • Selanjutnya trombin akan mengubah fibrinogen, fibrin
b. Plasma darah
  • Plasma darah ialah cairan berwarna kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel darah.
  • Komponen terbesar dari plasma darah adalah air.
  • Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan ion-ion yang beraneka ragam. molekul ini meliputi glukosa, asam amino, sisa metabolisme sel, vitamin-vitamin, hormon ,  dan ion-ion, misalnya Na+ dan Cl– .
  • Kira-kira 7 % plasma terdiri atas molekul-molekul protein, seperti serum albumin, serum globulin dan  fibrinogen yang esensial untuk proses pembekuan darah. 
  • Serum adalah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen.
  • Protein plasma berperan sebagai antibodi
  • Antibodi merupakan protein yang dapat mengenali dan mengikat antigen tertentu, yang berasal dari globulin di dalam sel-sel plasma.
  • Antigen merupakan molekul (protein) asing yang memicu pembentukan antibodi.
  • Antibodi terbentuk jika ada antigen yang masuk ke dalam tubuh
  • Antibodi dapat melemahkan penyakit dengan cara -cara berikut :
  1. Aglutinasi, yaitu terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar berupa antigen pada permukaanya, misalnya bakteri dan sel-sel darah merah
  2. Presipitasi, yaitu terbentuknya molekul yang besar  antara antigen rang terlarut, misalnya racun tetanus dengan antibody sehingga mnejadi tidak larut dan akan mengendap
  3. Netralisasi, yaitu antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-tempat yang toksik dari agen penybab penyakit
  4. Lisis, yaitu beberapa  antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat kadang-kadang mampu langsung menyerang membran sel agen penybab penakit yang menyebabkan sel tersebut rusakl.
C. Golongan Darah dan Transfusi Darah
  • Darah manusia dapat digolongkan berdasarkan komposisi aglutinogen dan aglutininnya.
  •  Antigen adalah suatu jenis protein yang mampu merangsang pembentukan antibodi.
  • Penggolongan ini sangat bermanfaat untuk transfusi darah.
  • Untuk lebih memahami, mari ikuti uraian tentang golongan darah dan transfusi darah berikut ini. 
a. Golongan darah
  •  Berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin),Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu A, B, AB dan O
  • Orang yang bergolongan darah A, pada membran sel darah merah mengandung antigen atau aglutinogen A. Sementara, plasma darahnya mengandung aglutinin β (antibodi β).
  •  Orang yang bergolongan darah B, pada membran sel darah merah mengandung aglutinogen B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin α (antibodi α).
  •  Orang yang bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya tidak mengandung antibodi α dan β.  
  • orang yang bergolongan darah O, pada membran sel darah merah tidak memiliki aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin α dan β.
  •  Untuk lebih memahami, mari perhatikan Tabel golongan darah dan uji serum golongan darah sistem ABO  di bawah :


b. Transfusi darah
  • Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang yang memerlukan. 
  • Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang yang menerima darah disebut resipien.
  • Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya.
  • Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi).
  • Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi α (aglutinin α), maka darah akan menggumpal atau membeku.
  • Begitu pula sebaliknya, jika antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi β (aglutinin β), maka darah juga akan menggumpal atau membeku.
  • Golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah, karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan darah.
  • Oleh karena itu, golongan darah O disebut donor universal.
  • Golongan darah O hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O juga, dan tidak dapat menerima darah dari golongan darah yang lainnya karena golongan darah O memiliki antibodi α dan β. 
  • Tabel Skema Kemungkinan Terjadinya Transfusi Darah 

B. Alat Peredaran Darah (Jantung dan pembuluh darah)
 Jantung
  • Jantung terletak di rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung yang disebut perikardium.
  • Dinding jantung terdiri atas jaringan ikat padat yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot jantung.
  • Serabut otot jantung bercabang-cabang 
 a. Struktur dan cara kerja jantung
1. Struktur jantung


  • Jantung manusia dan mamalia lainnya mempunyai empat ruangan, yaitu atrium /serambi kiri dan kanan, serta ventrikel/bilik kiri dan kanan.
  • Dinding ventrikel lebih tebal daripada dinding atrium, karena ventrikel harus bekerja lebih kuat untuk memompa darah ke organ-organ tubuh yang lainnya. 
  • Selain itu, dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah ke seluruh tubuh.
  • Sedangkan, ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru.
  • Atrium kiri dan ventrikel kiri  dipisahkan oleh sekat yang disebut septum bikuspidalis/ katup berdaun dua
  • Sedangkan, sekat yang memisahkan  Atrium kanan/serambi kanan dengan ventrikel /bilik kanan  dinamakan septum trukispidalis/ katub berdaun tiga
  • Jantung memiliki pembuluh darah arteri coronaria, yaitu arteri yang menyalurkan darah ke otot jantung.  Bila aliran darah melambat, jantung tak mendapat cukup oksigen dan zat nutrisi. Dapat menyebabkan nyeri dada atau angina atau serangan jantung. Perhatikan gambar di bawah ini!


2.  Sistem Peredaran Darah (cara kerja jantung memompa darah )
  • pada Manusia Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan,
  • kemudian melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
  • Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner.
  • Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju paru-paru kanan dan kiri.
  • Arteri-arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol.
  • Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen.
  • Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena pulmoner.
  • Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. 
  • Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner atau peredaran darah kecil.
  • Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
  • Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik pada lubang masuk ke aorta.
  • Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik.
  • Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri.
  • Arteri koroner ialah pembuluh darah yang memberi makan sel-sel jantung.
  • Arteri ini menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus seluruh bagian jantung.
  • Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan.
  • Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner. 
  • Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru),
  • kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan).
  • Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar.



Sumber : http://www.dunia-mulyadi.com/2015/04/struktur-dan-fungsi-sistem-peredaran.html#ixzz4v47mQqr3

Komentar